* Catatan ini sebenarnya sudah kupersiapkan satu tahun yang lalu kisahku kuibaratkan antara Bulan dan Matahari...
Mereka mencintai dengan segenap hati, segenap jiwa,
Langit yang bijaksana jadi saksi betapa mereka selalu satu hati..
Mereka dipisahkan oleh waktu,
Matahari menjadi berang, marah, sinarnya membara membakar apa saja....
Dan bulan yang lemah berdiam pucat menahan rindu yang membeku...
Namun waktu seolah bisu, tak berkata apa-apa dan terus saja berjalan. Semestinya.
Semakin tua, akhirnya kepahaman itu datang juga.
Matahari mengerti, paham, bahwa kemarahan takkan menjadikan juwitanya kembali, dan ia putuskan membagi cintanya dengan alam..
Rumput mulai tumbuh, pohon-pohon menghijau, manusia bergembira, merasakan hangat cinta sang matahari..
begitupun Rembulan selalu berjanji akan satu hati, dan ia pun membagi cintanya pada semesta, dengan sinarnya ia terangi kegelapan, menuntun orang-orang yang merasa sendirian dikala malam,
dan kelembutannya menjadi inspirasi para pecinta di dunia....
Namun, sekeras apapun mereka membagi cinta,
Cinta mereka tak pernah habis, terus berkembang, semakin besar..
Di sisi lain Matahari merana dalam kegagahannya,
Rembulan menangis dalam diamnya..
Manusia mengerti, Mereka paham akan perasaan sepasang kekasih itu.
Maka mereka berdoa kepada yang maha pencipta...
"Ya Tuhan, segala keajaiban adalah milikmu, maka pertemukanlah mereka yang merana karena rindu"
Seluruh semesta bertasbih, meminta hal yang sama.
Dan Tuhan Maha mendengar, maka ia ijinkan sang bulan dan matahari bertemu..
Diciptakannya gerhana sebagai jembatan..
Matahari dan rembulan saling berpelukan
Sebentar, Namun semua rindu luruh seketika, kenyataanya Matahari tak mungkin bersama bulan..
Entahlah, mengapa aku lebih suka membayangkan bahwa matahari sendirian dan kesepian. Setiap kali aku memandangnya di langit yang sendirian, aku selalu bertanya mengapa matahari tidak tampak sedih. walaupun begitu, aku memang lebih suka membayangkan matahari yang kesepian, wajah matahari yang selalu tampak bahagia hanya berusaha menyembunyikan kesepiannya.
Aku membayangkan matahari sudah memberikan pada bulan cinta yang dahsyat, dengan setiap hari memberikan cahayanya pada bulan. Bukankah merupakan cinta yang dahsyat jika matahari memberikan cahayanya yang merupakan kekuatan dan miliknya yang berharga pada bulan? matahari menjadikan bulan lebih indah dan sangat indah. Aku tak bisa membayangkan jika matahari tidak mencintai bulan dengan sedahsyat itu. Cinta yang benar-benar tulus.
Namun sayangnya bulan lebih mencintai bintang-bintang. Mereka selalu bersama jika matahari tertidur. Bintang kadang-kadang membuat jaring-jaring agar bulan tak kelihatan jika matahari mengejar. Matahari memang selalu mengejarnya dan ia tak pernah lelah mengejarnya. Namun aku tahu matahari tak akan bisa mengejar mereka. Dan matahari pun selalu sendirian dengan kesepiannya walaupun wajahnya selalu bahagia
Saat Dia jadi bulan.., aku tetap menjadi matahari agar bulan dapat terus bersinar indah dan dikagumi. Cahaya bulan yang indah hanyalah pantulan cahaya matahari, tetapi saat semua makhluk mengagumi bulan siapakah yang ingat kepada matahari-ku..?
Matahari rela memberikan cahaya nya untuk bulan walaupun ia sendiri tidak bisa menikmati cahaya bulan, dilupakan jasanya dan kehilangan kemuliaan nya sebagai pemberi cahaya agar bulan mendapatkan kemuliaan tersebut. Ini disebut dengan Pengorbanan, menyakitkan namun sangat layak untuk diriku dsini..
Saat Dia ingin jadi Bulan yang dapat terbang tinggi jauh ke langit bahkan di atas matahari, aku tetap selalu jadi matahari agar bulan bebas untuk pergi kapan pun ia mau dan matahari tidak akan mencegahnya.
Matahari rela melepaskan bulan untuk pergi jauh, namun matahari akan selalu menyimpan cinta yang membara di dalam hatinya hanya untuk bulan, Matahari selalu ada untuk bulan kapan pun ia mau kembali walau bulan tidak selalu ada untuk matahari..
maka aku juga tahu akan ada makhluk lain selain diriku yaitu Bintang yang bisa masuk ke dalam dan mendapatkan cinta nya bulan.
Ini aku sebut dengan Kesetiaan, walaupun ditinggal pergi dan dikhianati namun tetap menanti dan mau memaafkan..
seperti halnya Diriku ingin menjadi matahari agar bulan dapat terus hidup. Matahari akan memberikan semua sinarnya untuk bulan agar ia terus bercahaya di malam hari, berkembang dan terus hidup sebagai bulan yang cantik. Walau matahari tahu ia hanya dapat memandang dari jauh dan pada akhirnya Bintang yang akan menari bersama bulan..
Akhirnya Aku tidak pernah menyesal menjadi matahari bagi dirimu yg inginkan sprt Bulan...
~
Untuk diriku yang terlupakan Namun Tetap memberi kebermanfaatan, hanya itulah yang ingin kuniatkan dalam kulalui hari hari tanpamu lagi...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar