Jika jiwaku rapuh seperti kaca, maka ketika palu/masalah menghantam, aku sepertinya akan mudah putus asa, frustasi, kecewa, marah, dan jadi remuk redam.
Jika aku adalah kaca, maka aku juga rentan terhadap benturan. aku mudah tersinggung, kecewa, marah, atau sakit hati saat aku berhubungan dengan orang lain, Sedikit benturan sudah lebih dari cukup untuk menghancurkan hubungan tersebut...
mungkin sekarang aku belajar harus tidak sprt menjadi kaca, tapi ingin berusaha menjadi baja, Mental baja adalah mental yang selalu positif, bahkan tetap bersyukur di saat masalah dan keadaan yang benar-benar sulit tengah menghimpitnya.
Mengapa demikian?
Orang yang seperti ini selalu menganggap bahwa "masalah adalah proses kehidupan untuk membentuknya menjadi lebih baik". Sepotong besi baja akan menjadi sebuah alat yg lebih berguna setelah lebih dulu diproses dan dibentuk dengan palu. Setiap pukulan memang menyakitkan, namun mental baja selalu menyadari bahwa itu baik untuk dirinya.
Jika hari ini aku sedang ditindas oleh masalah hidup dan di hancurkan orang lain, maka mungkin jangan pernah merespons dengan sikap yang keliru!
Jika aku adalah "baja", aku akan selalu melihat palu yang menghantamku sebagai sahabat yang akan membentuk jiwaku...
Sebaliknya jika aku "kaca" maka aku akan selalu melihat palu sebagai musuh yang akan menghancurkanku.
Semoga, akan ku ambil hikmahnya saja..!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar